Pengertian Reklamasi, Tujuan, Manfaat, Dampak & Menurut Para Ahli

Reklamasi semakin hangat terjadi di indonesia. Terdapat contoh-contoh yang kini telah menjadi rahasia umum. Manfaat atau dampak reklamasi juga turut diperbincangkan. Tidak hanya itu, perdebatan juga terdapat pada pengertian reklamasi atau definisi reklamasi yang juga banyak dikaburkan atau disalah artikan oleh beberap para pejabat atau elit di Indonesia.

Padahal, tidak sedikit undang-undang, peraturan atau dasar hukum tentang reklamasi yang telah dirumuskan di Indonesia. Namun tetap saja reklamasi masih perdebatan diantara tujuan, manfaat dan dampak yang ditimbulkan dari reklamasi.

Selain itu, proses, prosedur ataupun tahap-tahap dalam melakukan reklamasi juga turut menjadi perguncingan di bangsa ini. Hal ini bermula saat contoh yang kita dapat di Indonesia seperti teluk jakarta yang terjadi reklamasi besar-besaran. Hingga seluruh pihak baik dari para ahli, pejabat dan elit juga turut andil dalam pembicaraan persoalan reklamasi di Jakarta.

Hal tersebut dilatar belakangi atau disebabkan dengan banyak persoalan contohnya dari faktor lingkungan dan sosial ekonomi yang terjadi di pesisir pantai jakarta tersebut.

Ada yang menyebutkan bahwa reklamasi memang memiliki manfaat yang besar bagi ekonomi di Indonesia, namun hal ini juga memberikan dampak-dampak yang besar bagi ekosistem yang terdapat di pesisir jakarta dan juga bagi ekonomi masyarakat pesisir pantai yang dulu menempatinya.

Tidak hanya itu, reklamasi yang telah menahun diperdebatkan banyak membuat seluruh masyarakat mengenai pengertian reklamasi atau apa itu reklamasi. Tentu saja penulis juga demikian adanya.

Atas dasar tersebut penulis menginformasikan kepada teman-teman mengenai pengertian reklamasi, tujuan reklamasi, manfaat reklamasi, dampak reklamasi, prosedur dan metode reklamasi, atau tahap-tahap reklamasi dan pengertian reklamasi menurut para ahli.

Demikian adanya juga tidak salah jika kita sebagai masyarakat yang tidak berdaya dengan permainan pemerintah atau permainan dari para pengusaha ataupun juga permainan dari para ahli yang mengaburkan apa itu reklamasi sebenarnya, dan kepada siapa manfaat dan tujuan reklamasi.

Tidak sedikit teori-teori reklamasi juga dijabarkan oleh para ahli baik dalam forum diskusi seperti ILC yang ditanyakan oleh TV.One. Selain itu, reklamasi memiliki juga sangat gencar didiskusikan oleh para mahasiswa dan juga terjadi demonstrasi atau aksi dijalan hanya persoalan reklamasi.

Hemat penulis sendiri, reklamasi memiliki banyak manfaat dan bertujuan kepada masyarakat luas bukan hanya para elit dan pejabat pemerintahan, tapi masyarakat kecil.

Namun hanya saja kenapa malah diperdebatkan itu diilhami dari prosedur, metode ataupun tahap-tahap yang kurang diseleksi atau direncanakan secara matang tanpa meninjau dari aspek lingkungan dan sosial budaya dari dampak-dampak baik dampak negatif maupun dampak positif reklamasi itu sendiri.

Tidak sedikit yang memberikan gagasan akan dampak kekurangan atau dampak kelebihan atau menguntungkan dari reklamasi.

Olehnya itu, penulis pada kali ini hanya memberikan informasi kepada teman-teman secara netral tanpa memihak kepada pemerintah, para ahli, pejabat dan juga masyarakat luas. Melainkan memberikan informasi yang bertujuan untuk pertimbangan teman-teman dalam melihat reklamasi yang terjadi di Indonesia. 

Pengertian Reklamasi: Apa itu? 

Secara etimologi, pengertian reklamasi adalah berasal dari kosa kata dalam bahasa Inggris, to reclaim yang berarti memperbaiki sesuatu yang rusak. Sedangkan secara spesifik menurut Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, bahwa pengertian reklamasi dalam istilah reclaim berarti sebagai menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti kata reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan dalam memperoleh tanah. 

Pengertian Reklamasi Menurut Para Ahli 

Terdapat beberapa definisi reklamasi menurut para ahli. Adapun pengertian tersebut antara lain: 

1. Pengertian Reklamasi di Wilayah Pesisir (2005)
Menurut Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir (2005) bahwa pengertian reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau kelompok yang bertujuan meningkatkan manfaat sumber daya lahan yang ditinjau dari sudut lingkungan dan juga sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan ataupun drainase. 

2.Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 52 Tahun 2011
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 52 Tahun 2011 bahwa pengertian reklamasi adalah pekerjaan timbunan di perairan atau pesisir yang mengubah garis pantai dan juga kontur kedalaman perairan. 

3. Pengertian Reklamasi Menurut Pedoman Pengembangan Reklamasi Pantai dan Perencanaan Bangunan Pengamannya (2004)
Berdasarkan Pedoman Pengembangan Reklamasi Pantai dan Perencanaan Bangunan Pengamanannya (2004) bahwa pengertian reklamasi adalah meningkatkan sumberdaya lahan dari yang dulunya tidak memiliki manfaat menjadi memiliki manfaat dalam sudut pandang lingkungan, kebutuhan masyarakat dan juga pada nilai ekonomis. 

4. Pengertian Reklamasi Menurut Perencanaan Kota (2013)
Berdasarkan pengertian reklamasi menurut perencanaan kota bahwa reklamasi mempunyai pengertian yaitu usaha pengembangan daerah yang tidak atau kurang produktif (misalnya rawa pasang surut mapun juga rawa pasang surut gambut atau pantai) menjadi suatu daerah yang produktif n(perkebunan, pertanian, permukiman, perluasan pelabuhan) dengna jalan menurunkan muka air  genangan dengan membuat kanal-kanal, membuat tanggul atau polder dan memompa air keluar maupun juga dengna pengurugan.

5. Pengertian Reklamasi Menurut Modul Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi (2007)
Menurut Modal Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi bahwa pengertian reklamasi adalah suatu pekerjaan atau usaha yang memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berarir kedalam suatu lahan yang dapat berfungsi dengan cara dikeringkan. Seperti di kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/ atau dilaut, ditengah sungai yang lebar ataupun juga didanau. 

Tipe-Tipe Kawasan Reklamasi 

Berdasarkan Modul Terapan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai 2007) yang menyebutkan bahwa didalam menjalankan suatu reklamasi terdapat beberapa kawasan yang dapat dilakukannya sebuah reklamasi. Adapun kawasan-kawasan reklamasi yang didasarkan atas fungsinya adalah sebagai berikut.. 
  • Kawasan Perubahan dan Permukiman 
  • Kawasan Industri
  • Kawasan Pariwisata
  • Kawasan Pelabuhan Laut/Penyeberangan. 
  • Kawasan Pelabuhan Udara. 
  • Kawasan Pendidikan. 
  • Kawasan Mixed-Use. 
  • Kawasan Perdagangan dan Jasa. 
  • Kawasan Ruang Terbuka (Publik, RTH Lindung, RTH Binaan, Ruang Terbuka Tata Air). 
Tidak hanya tipologi kawasan reklamasi berdasarkan fungsinya, melainkan juga terdapat kawasan-kawasan reklamasi berdasarkan luasan dan lingkungan yang dibedakan atas beberapa jenis antara lain: 
  1. Reklamasi Besar. Pengertian reklamasi besar adalah kawasan reklamasi dengan luasan > 500 Ha dan memiliki lingkup pemanfaatan ruang yang sangat banyak dan juga bervariasi. Contohnya suatu kawasan reklamasi Jakarta. 
  2. Reklamasi Sedang. Pengertian reklamasi sedang adalah kawasan reklamasi dengan luasan 100 hingga dengan 500 Ha dan lingkup pemanfaatan ruang tidak terlalu banyak (kurang lebih 3-6 jenis). Contohnya kawasan reklamasi manado. 
  3. Reklamasi Kecil. Pengertian reklamasi kecil adalah kawasan reklamasi dengan luasan kecil (dibawah 100 Ha) dan yang hanya mempunyai beberapa variasi pemanfaatan ruang yang terdiri atas 1 hingga 3 jenis ruang saja. Adapun contoh-contohnya adalah kawasan reklamasi makassar. 

Tujuan Reklamasi

Berdasarkn Modul Terapan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai (2007) yang menjelaskan bahwa terdapat beberapa tujuan reklamasi. Modul tersebut mengungkapkan bahwa tujuan reklamasi adalah untuk menjadikan kawasan berair yang dahulu rusak dan belum memiliki manfaat, namun dengan hadirnya reklamasi hal yang dianggap tidak memiliki manfaaat kini mempunyai manfaat atas hadirnya reklamasi.

Demikian adanya dapat terjadi dikarenakan terdapat kawasan daratan baru yang dapat dimanfaatkan dalam kawasan permukiman, perindustrian, pertokoan, perkotaan, jalur transportasi alternatif, pelabuhan udara, pertanian, dll. 

Akan tetapi, beda halnya dengan tujuan reklamasi yang disampaikan oleh Perencanaan Kota (2013) yang menyatakan bahwa tujuan reklamasi dalam hal ini reklamasi pantai adalah salah satu langkah pengembangan kota. Reklamasi diamalkan oleh negara atau kota-kota besar yang memiliki tingkat pertumbuhan dan kebutuhan lahannya yang sedemikian meningkat.

Namun jua tidak dipungkiri terdapat dampak-dampak yang akan dialami contohnya semakin sempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi demikian aterdapat pemekaran kota yang terjadi ke arah daratan yang sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga diperlukan daratan baru. 

Selain itu, juga terdapat para ahli yang menjelaskan mengenai tujuan reklamasi. Salah satunya dari Max Wagiu (2011). Menurut Max Wagiu (2011) bahwa tujuan dari program reklamasi yang jika ditinjau dari aspek fisik dan lingkungan adalah sebagai berikut.. 
  1. Untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat gelombang laut
  2. Untuk mendapatkan tanah baru yang terdapat di kawasan depan garis pantai dalam mendirikan bangunan yang dapat difungsikan sebagai benteng perlindungan garis pantai. 

Manfaat Reklamasi

Kebutuhan dan manfaat reklamasi dapat ditinjau dari aspek tata guna lahan, ekonomi, sosial dan lingkungan yang mana dari aspek tata ruang, suatu wilayah tertentu diperlukan sebuah ajang reklamasi yang dapat berdaya agar mempunyai hasil guna. Untuk pantai yang berorientasi bagi pelabuhan, industri, wisata ataupun juga pemukiman yang memiliki perairan pantainya yang kurang dalam agar dapat dimanfaatkan melalui reklamasi. 

Tidak hanya itu, kelebihan reklamasi yang terdapat di area pelabuhan, reklamasi memiliki manfaat yang menjadi sebuah kebutuhan mutlakn yang bertujuan pengembangan fasilitas pelabuhan, tempat bersandar kapal, pelabuhan peti-peti kontainer, pergudangan dan sebagainya. 

Selain itu dalam perkembangan pelabuhan, reklamasi memiliki manfaat dalam peningkatan ekspor-impor yang merupakan area yang sangat luas dan dalam pengembangan industri karena pabrik, moda angkutan, pergudangan yang mempunyai ekspor-impor tersebut, lebih memilih tempat yang terdapat di pelabuhan yang mana memiliki aspek ekonomis yang memiliki manfaat dalam memotong biaya transportasi. 

1. Manfaat dalam Aspek Perekonomian
Kebutuhan lahan akan pemukiman, semakin mahalnya daratan dan juga semakin menipisnya daya dukung yang terdapat di lingkungan darat sehingga reklamasi menjadi sebuah pilihan bagi suatu negara untuk maju atau mampu menjadi kota metropolitan dengan memperluas lahan dan dapat bermanfaat bagi kebutuhan akan pemukiman.

2. Manfaat dalam Aspek Sosial 
Dalam aspek sosial reklamasi memiliki tujuan dalam mengurangi kepadatan yang menumpuk atau yang terjadi dikota dan juga menciptakan wilayah yang bebasar dari penggusuran karena berada di suatu wilayah yang terdapat yang telah disediakan oleh pemerintah dan juga pengembangan, tidak berada di bantaran sungai maupun juga yang terdapat di sempadan pantai.

3. Manfaat dalam Aspek Lingkungan 
Dalam aspek lingkungan terdapat konservasi wilayah pantai, yang khususnya terdapat di kawasan pantai yang didasarkan dari pada perubahan pola arus air laut mengalami abrasi, akresi ataupun erosi. Reklamasi dilakukan wilayah pantai ini yang bermanfaat dalam mengembalikan konfigurasi pantai yang terkan ketiga permasalahan tersebut ke bentuk semula.

Proses dan Metode Reklamasi 

Modul Penerapan Tata Pelaksanaan Pantai dan Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir (2007) yang menjelaskan bahwa pelaksanaan reklamasi dapat ditinjau menurut dari sistem yang digunakan. Adapun sistem-sistem tersebut terdiri dari

1. Sistem Urugan 
Reklamasi yang dilakukan dengan cara menimbun perairan pantai yang terdapat dimuka lahan yang berada di atas muka air laut tinggi (high water level). Sistem demikian dapat berkembang jika didukung dengan jenis alat-alat besar misalny alat penggalian tanah, alat pengambilan dan pengeruk tanah, dll.

2. Sistem Polder 
Sistem polder dapat digunakan atau dilakukan dengan cara melingkupi suatu lahan basah (genangan) dengan tanggul yang dapat diusahakan melalui kedap air, yang kemudian difungsikan untuk menurunkan tinggi muka air tanah yang terdapat dalam areal tersebut, yang digunakan untuk mengendalikan tinggi muka air agar dapat berada di bawah ambang batasa yang dikehendaki, sehingga terdapat lahan yang cukup kering dan siap dimanfaatkan menjadi lahan pertanian, perindustrian dan lain-lainnya.

3. Sistem Kominasi antara Polder dan Urugan 
Reklamasi demikian merupakan gabungan dari sistem polder yang terdapat dalam sistem urugan yakni setelah sampai pada ketinggian tertentu sehingga dalam perbedaan elevasi antara lahan reklamasi muka air laut cukup aman. Penimbunan dimaksudkan untuk perbaikan tanah dimana tanah dasar pantai umumnya sangat lunak.

4. Sistem Drainase 
Reklamasi dalam sistem ini dimanfaatkan dalam wilayah pesisir yang data dan juga relatif rendah dari wilayah di sekitarnya tetapi elevasi muka tanahnya harus lebih tinggi dari elevasi muka air laut. Wilayah demikian itu dapat berupa rawa pasang surut ataupun daerah rawa yang tidak dipengaruhi pasang suruy. Dengan membuatkan suatu sistem drainase yang digunakan beserta pintu-pintu pengatur, wilayah pesisir yang dapat dimanfaatkan untuk daerah pemukiman dan juga pertanian.

Ilustrasi: Pengertian Reklamasi, Tujuan, Manfaat, Dampak & Menurut Para Ahli

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Reklamasi, Tujuan, Manfaat, Dampak & Menurut Para Ahli. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman 
Read More

Pengertian Denah, Tujuan, Ciri, Unsur & Contoh Cara Membuat Denah

Denah. Denah merupakan teknik komunikasi yang tergolong dari jenis-jenis dalam cara grafis yang lebih menekankan pada efisiensi dengan mempelajari berbagai macam-macam atribut-atribut, elemen atau simbol-simbol yang terdapat dalam denah seperti halnya cara-cara seseorang berkomunikasi dengan yang lainnya.

Denah juga merupakan sistem komunikasi. Denah memiliki jaringan yang terbilang sederhana dimana terdiri dari unsur-unsur contohnya sumber informasi (source), saluran informasi (channel), dan si penerima informasi (recipient). 

Pengertian Denah: Apa itu Denah?

Denah didefinisikan bahwa pengertian dena adalah suatu gambaran tentang letak suatu tempat. Denah memiliki fungsi dan tujuan yang sangat bermanfaat bagi seseorang untuk mengetahui jenis-jenis suatu tempat. 

Terkadang setiap orang terlebih dahulu mencari informasi sesuatu terlebih lagi mencari tempat-tempat tertentu. Namun dengan adanya denah, denah memberikan manfaat bagi setiap orang yang bertujuan membantu untuk mengetahui suatu letak tempat dan berbagai ruangan yang terdapat dalam suatu gedung. 

Pengertian Denah Menurut Para Ahli

Selain pengertian denah diatas, terdapat beberapa pengertian denah yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun pengertian denah menurut para ahli adalah sebagai berikut.. 

1. Pengertian Denah Menurut KBBI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa pengertian denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan dan sebagainya; peta atau gambar rancangan yani rumah bangunan dan sebagainya.

2. Pengertian Denah Menurut Sukwarjono dan Sukoco
Menurut Sukwarjono dan Sukoco (1993: 2-5) bahwa denah tidak hanya terdiri dari fenomena geofrafikal saja tetapi lebih dari itu. 

3. Pengertian Denah Menurut Pendidikan Bahasa Indonesia via TVRI
Dalam siaran Pendidikan Bahasa Indonesia yang menayangkan mengenai materi membaca denah oleh TVRI (22 Januari 2007 Pkl. 15.45) bahwa pengertian denah adalah penyajian suatu tempat, ruangan, dan lokasi dalam bentuk gambar.

Tujuan Denah

Tujuan denah jika didesain sebaik mungkin dapat berfungsi antara lain sebagai berikut:
  • Melaporkan
  • Memperagakan
  • Menganalisis
  • Pehamaman saling
  • hubungan (interelation) dari benda-benda (obyek) secara keruangan (spatial-relationship). 

Jenis-Jenis Denah

Berdasarkan tayangan Pendidikan Bahasa Indonesia di TVRI tersebut, denah diklasifikasikan kedalam dua jenis berdasarkan bentuknya.  Jenis-jenis denah tersebut yakni denah sederhana dan juga denah rumit. 
1. Denah Sederhana
Pengertian denah sederhana adalah denah yang dibuat kedalam bentuk praktis dan tidak dimuat secara resmi. Sedangkan contoh-contoh denah sederhana adalah denah ruang perkantoran dan denah tempat duduk siswa. 
2. Denah Rumit
Pengertian denah rumit adalah denah yang dibuat dengan tujuan tempat atau lokasi yang memiliki bentuk rumit untuk kepentingan sesuatu. Contoh-contoh denah tersebut adalah denah tempat wisata baturaden yang diterbitkan oleh dinas pariwisata Kabupaten Banyumas. 

Unsur-Unsur Denah 

Setiap denah memiliki tujuan dan fungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh pembacanya. Sehingga dalam pembuatan denah memiliki unsur-unsur yang harus dilengkapi. Kelengkapan unsur atau bagian-bagian denah tersebut memiliki manfaat bagi pembaca dalam memudahkan pembaca untuk mengetahui informasi dari denah tersebut. Berdasarkan paparan kuliah yang dilakukan oleh karya Sandy (1986:2) dan melalui Siaran Pendidikan Bahasa Indonesia TVRI tersebut, maka unsur-unsur denah dibagi kedalam 6 bagian. Adapun unsur-unsur denah tersebut antara lain:

1. Judul Denah 
Judul merupakan hal yang memiliki peran penting dalam unsur denah. Denah harus diberi judul yang merupakan cerminan dari isi denah. Dalam peletakan unsur denah judul bisa dimanapun, asalkan penempatan unsur denah ini tidak menggangu informasi dari denah atau mengganggu denah. Adapun beberapa peletakan unsur denah judul yakni dapat diletakkan pada bagian atas tengah di luar, bagian atas kiri atau kanan luar.

2. Petunjuk arah mata angin
Petunjuk arah mata angin sebagai unsur dalam pembuatan denah atau bagian-bagian denah yang harus terpenuhi ini merupakan unsur yang memiliki manfaat besar dalam memudahkan pembaca. Dengan petunjuk ini arah pembaca dapat mengetahui utara, selatan, barat dan timur pada peta atau denah.

3.Lokasi atau tempat 
Unsur denah yang satu ini merupakan objek pembahasan akan suatu denah. Unsur denah lokasi atau tempat berlaku wajib sebagai hal yang utama pada denah. Umumnya, lokasi atau tempat yang dituju dalam denah dibedakan dari tempat lainnya, seperti gambar diperbesar, di atas gambar ditulis keterangan lokasi, maupun juga gambar lokasi yang diberi suatu warna berbeda.

4. Tempat yang mudah dikenali
Selain terdapat lokasi utama, untuk memudahkan pembaca denah dengan menemukan lokasi dalam denah, diperlukan lokasi yang mudah dikenali oleh sipembaca sebagai patokan dalam menuju objek lokasi. Beberapa hal yang sering digunakan adalah masjid besar, kantor polisi, rumah sakit dll.

5. Nama-nama Jalan 
Pembacaan denah akan teramat mudah bagi si pembaca dengan dilengkapinya nama jalan yang harus dilewati untuk memudahkan pembaca menuju lokasi tujuan.

6. Arah menuju Lokasi

Selain nama jalan dan tempat yang mudah dikenali, dalam denah juga terdapat arah menuju lokasi yang hendak dituju.

Selain itu terdapat juga beberapa unsur-unsur denah antara lain sebagai berikut..
  • Memiliki judul denah
  • Gambar umum lokasi
  • Gambaran arah mata angin yang mengarah ke utara 
  • Memiliki nama disetiap tempat yang terdapat di gambar denah. 
Cara Membaca Denah
Adapun cara membaca denah adalah sebagai berikut..
  1. Melihat dan membaca judul denah
  2. Mengamati keterangan berupa simbol pada denah
  3. Mengetahui hubungan bagian denah contohnya jalan ataupun bangunan. 
  4. Isi segala hal yang ingin anda ketahui dari denah
  5. Membaca keseluruhan dari denah dalam mengetahui jawaban yang terdapat dari berbagai pertanyaan yang diajukan. 
Contoh Denah

Pengertian Denah, Tujuan, Ciri, Unsur & Contoh Cara Membuat Denah

Demikianlah informasi Pengertian Denah, Tujuan, Ciri, Unsur & Contoh Cara Membuat Denah.  Semoga informasi ini menambah pengetahuan kita tentang bagaimana sebenarnya itu denah. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Read More

Pengertian Sains, Tujuan, Ciri & Sains Menurut Para Ahli

Sains tentu bagi yang pernah mengeyang pendidikan, tidak asing lagi mendengar kata ini. Tapi mungkin sudah basih, yah seperti itulah penulis yang sekarang rasakan.

Membahas mengenai pengertian, tujuan, ciri dan pengertian sains menurut para ahli sangat terasa membosankan. Mohon maaf penulis harus jujur.

Akan tetapi, penulis juga tidak memungkiri bahwa penulis diawal pertama kali menginformasikan teman-teman tentang pengertian sains, tujuan dan ciri-ciri sains itu sendiri sempat pusing untuk memulai awal mula dari pembahasan ini.

Penulis harus membuka lembaran demi lembaran setiap buku yang pernah penulis "makan". Buku-buku tersebut awalnya pertama penulis bersihkan dari debu yang menempel dibuku-buku penulis. Soalnya penulis mengira bahwa pembahasan ini adalah tataran SD, SMP ataupun SMA kelas 1.

Sehingga mohon maaf saja kepada teman-teman jika pembahasan atau pemberian informasi mengenai pengertian sains, tujuan sains, ciri sains, dan pengertian sains menurut para ahli sedikit kurang dimengerti teman-teman.

Namun penulis juga tidak hanya serta merta melampirkan informasi ini kepada teman-teman di meja dinding artikelsiana.com. Penulis juga memberikan sedikit penjelasan sejauh pemahaman penulis tentang pengertian sains. Oleh karena itu, jika terdapat kekurangan dalam informasi pada kali ini mohon teman-teman dapat mengerti jika telah membaca pembuka atau penulis yang telah dijelaskan pada informasi kali ini dan jika terdapat kelebihan itu pasti datangnya dari penulis sendiri. Tapi kalau ada kurang itu bukan dari penulis. Just Kidding.

Pengertian Sains: Apa itu Sains? 

Pengertian sains secara etimologi berasal dari bahasa Latin yakni "Scientia" yang dapat diartikan sebagai "pengetahuan" atau "mengetahui". Setelah itu, lahirlah kata Science yang diketahui berasal dari bahasa Inggris. Sedangkan pengertian sains secara terminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan mengungkap fenonema yang terkandung didalamnya yang dijabarkan melalui metode ilmiah. 

Selain itu, terkadang juga Sains didefinisikan bahwa sains ialah suatu cara dalam mempelajari aspek-aspek tertentu yang terdapat dari alam dengan terorganisir, sistematik dan juga dengan metode saintifik yang terbakukan. 

Pengertian Sains Menurut Para Ahli 

Selain pengertian atau definisi sains diatas, juga terdapat beberapa pengertian sains yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun pengertian tersebut antara lain sebagai berikut..

1. Pengertian Sains Menurut Webster's New Collegiate Dictionary 
Berdasarkan pendapat Webster's New Collegiate Dictionary, bahwa pengertian sains adalah pengetahuan yang dicapai melalui studi atau praktek atau pengetahuan yang memiliki kebenaran dari pengoperasian ilmu misalnya yang diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah. 

2. Pengertian Sains Menurut Hardy dan Fleer 
Menurut Hardy dan Fleer (1996) bahwa sains dalam perspektif yang lebih luas. Menurut ahli sains bahwa terdapat pengertian dan fungsi sains.
  • Sains sebagai kumpulan pengetahuan 
  • Sains sebagai suatu proses
  • Sains sebagai kumpulan nilai 
  • Sains sebagai suatu cara untuk mengenal dunia. 
3. Pengertian Sains Menurut Hardy dan Fleer 

Hardy dan Fleer memberikan penekanan bahwa terdapat aspek nilai ilmiah yang melekat kedalma sains yang termasuk didalam nilai kejujuran, rasa ingin tahu, dan keterbukaan saat dan setelah seseorang melakukan suatu proses-proses sains. 

4. Pengertian Sains Menurut Einstein 
Menurut Einstein (1940) mengatakan bahwa sains adalah "science is the attempt to make the chaotic diversity of our sense ecperience correspond to a logically uniform system of thought. Menurut ahli fisika ini bahwa pengertian sains adalah sebuah bentuk upaya atau kegiatan yang memungkinkan dari berbagai variasi atau engalaman inderawi mampu membentuk sebuah sistem pemikiran atau pola pikir yang secara rasional seragam. 

5. Pengertian Sains Menurut Doran 
Menurut Doran R.et al. (1998) mengatakan bahwa pengertian sains adalah "Learning science is something that students do, actively, non something that is done to them."

6. Pengertian Sains Menurut UU No. 2 Tahun 2003  
Menurut UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bahwa pengertian sains adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia, yang dalam Undang-Undang dijelaskan bahwa pembelajaran Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) diberikan pada jenjang pendidikan yang terdapat di Indonesia (SD/MI,SMP/MTS, maupun SMK) baik negeri maupun swasta. 

7. Pengertian Sains Menurut Sund 
Menurut Sund (Yudianto, 11:2005) bahwa pengertian sains adalah sebagai produk dan proses hal-hal berikut ini: 
  • Scientific attitudes (sikap ilmiah), yaitu misalnya keyakinan nilai-nilai, gagasan, objektif, jujur, menghargai pendapat orang lian, dan sebagainya. 
  • Scientific processes or methods (metode ilmiah), yaitu suatu cara khusus dalam memecahkan problem misalnya mengamati fakta, membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan, dan menyusun data, mengevaluasi data, menafsirkan, dan menyimpulkan data, serta membuat teori dan mengkomunikasikannya. 
  • Scientific products atau produk ilmiah yang berarti terdapat fakta, konsep, prinsip, hukum, teori tentang fenomena alam dan juga sebagainya. 

Ruang Lingkup 

Dipahami bahwa ruang lingkup dari sains terkadang terbatas dari berbagai hal yang diketahui oleh Indera misalnya atau contohnya penglihatan, pendengaran, sentuhan, rabaan dan juga pengecapan. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran sains membahas mengenai pembuktian suatu persoalan. 

Definisi atau pengertian sains sering dikatakan sebagai sains murni. Selain itu juga ada yang dikatakan sebagai sains terapan. Apa itu sains terapan?, Pengertian sains terapan adalah aplikasi dari sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari manusia. Hal demikian maka, sains memiliki jenis-jenis sebagai berikut. 
  • Natural sains atau Ilmu Pengetahuan Alam. 
  • Sosial Sains atau Ilmu Pengetahuan Sosial. 
Selain itu terdapat karakteristik yang mendasar dari sains. Hal tersebut adalah kuantifikasi yang dimana gejala alam tersebut terbentuk dari kuantitas. Sains sebagai disiplin ilmu yang terdiri atas macam-macam jenis yakni: 
  • Ilmu alam. Ilmu alam adalah istilah yang digunakan untuk merujuk dari rumpun ilmu yang mana objek terdiri dari benda-benda alam dengan hukum pasti dan umum yang berlaku kapanpun dan dimanapun. Contohnya, biologi, kimia dan fisika. 
  • Ilmu budaya. Ilmu budaya adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan. Contohnya adalah bahasa, kewarganegaraan, dan agama. 
  • Ilmu sosial. Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin ilmu dari akademis yang mempelajari aspek-aspek yang memiliki hubungan dengan manusia dan juga lingkungan sosialnya. 

Ciri-Ciri Sains 

Adapun ciri-ciri sains adalah sebagai berikut.. 
  1. Sains adalah logis, rasional, dan wajar. 
  2. Ilmu membuat klaim yang terdefinisi yang didasarkan pada bukti baik yang tersedia. 
  3. Hipotesis ilmiah harus bersifat falsifable (falsifable adalah tidak bisa diperiksa kesalahan-kesalahan sehingga belum dapat dianggap sebagai sains). 
  4. Eksperimen Ilmiah harus dapat diulang dalam kondisi yang sama. 
  5. Ilmu memandang adanya kesenjangan yang tidak dapat dijelaskan dala teori atau juga bukti kecurigaan. 
  6. Ilmu membutuhkan adanya upaya objektivitas, baik dari kontrol variabel dan bias. 
  7. Ilmu menuntut penggunaan kejujuran dari metode ilmiah dan juga laporan jujur
  8. Sains tidak menerima kebetulan atau juga korelasi yang tidak terbukti. 
  9. Persimoni atau juga kesederhanaan atau penjelasan yang sederhana. 

Tujuan Sains 

Segala sesuatu memiliki tujuan. Sains dengan perannya saat ini, tentu menghasilkan suatu model yang dapat digunakan untuk mengungkap realitas. Hal demikian dapat dilakukan dengan menggunakan beberap penyelidikan ilmiah. Penyelidikan ilmiah tersebut terdiri dari bentuk metode antara lain sebagai berikut.
1. Observasi
2. Hipotesis
3. Prediksi
4. Penelitian
5. Kesimpulan
Pengertian sains secara etimologi berasal dari bahasa Latin yakni "Scientia" yang dapat diartikan sebagai "pengetahuan" atau "mengetahui". Setelah itu, lahirlah kata Science yang diketahui berasal dari bahasa Inggris. Sedangkan pengertian sains secara terminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan mengungkap fenonema yang terkandung didalamnya yang dijabarkan melalui metode ilmiah.
Ilustrasi: Pengertian Sains, Tujuan, Ciri & Sains Menurut Para Ahli

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Sains, Tujuan, Ciri & Sains Menurut Para Ahli. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sekitar. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Read More

Pengertian Frasa, Ciri, Jenis-Jenis, Contoh & Frasa Menurut Para Ahli

Frasa menurut hemat penulis juga tidak mengetahuinya, dan jujur saja pengertian frasa, jenis dan ciri-ciri, contoh dan penggunannyapun masih belum penulis ketahui. Entahlah dari cara belajar penulis di jenjang pendidikan hingga saat ini atau bagaimana. Mengapa? karena penulis juga tidak ingin menceritakan lengkap kondisi belajar penulis.

Tapi, hal ini selain membantu teman-teman untuk mengetahui pengertian frasa, jenis-jenis frasa, macam-macam frasa, ciri-ciri frasa, contoh dan penggunaan frasa. Juga dapat membantu penulis untuk mengetahui frasa, sehingga teman-teman dapat melihat informasi ini.

Jujur saja dalam pembuatan informasi ini, penulis sampai berkeringat dan kewalahan untuk mencari tahu apa itu arti sebenarnya frasa dan bagaimana itu frasa. Penjelasan frasa juga terbilang untuk penulis susah jelaskan, apalagi menyangkut memberikan contoh-contoh frasa. Sungguh memusingkan.

Dari berbagai sumber ilmiah dari berbagai para ahli yang telah diuji atau dari hasil artikel, skripsi dan makalah-makalah yang dapat diakses secara gratis, penulis akhirnya sampai sejauh ini sedikit memahami apa itu frasa.

Selain itu, membahas dan membahasakan mengenai frasa terbilang sulit dikarenakan latar belakang penulis yang tidak berasal dari jenjang pendidikan bahasa. Olehnya itu, dapat dibayangkan betapa penulis sangat kewalahan untuk membuat informasi mengenai pengertian frasa, ciri-ciri frasa, jenis-jenis frasa, contoh frasa, dan penggunaan frasa itu sendiri.

Perlu ketelitian dalam membahas mengenai frasa. Penulis juga masih sangat berpegang teguh pada kelayakan dan keakuratan mengenai pembahasan frasa atau artikel-artikel lainnya yang penulis tuliskan di artikelsiana.com. Sehingga mau tidak mau, penulis harus bisa membuat informasi ini dengan berbagai keterbatasan.

Namun, dengan usaha dan tekat untuk iktikad yang baik, penulis akhirnya mampu menyusun informasi mengenai frasa. Semoga informasi dibawah ini dapat membantu teman-teman dalam memahami mengenai frasa. Adapun kekurangan dalam informasi ini penulis memohon maaf dan semoga teman-teman dapat mengerti sebagaimana informasi atau penjelasan penulis yang dijelaskan diawal. Adapun informasi tersebut sebagai yang ada dibawah ini. Mari kita simak.

Pengertian Frasa: Apa Itu Frasa?

Frasa merupakan unsur terkecil dari sintaksis. Pengertian frasa adalah satuan linguistik secara potensional sebagai gabungan dua kata atau lebih yang tidak memiliki ciri klausa. 

Pengertian Frasa Menurut Para Ahli

Selain pengertian frasa diatas, juga terdapat beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli. Adapun pengertian frasa menurut para ahli adalah sebagai berikut.. 

1. Pengertian Frasa Menurut Ramlan
Menurut Ramlan (Bagus, 2008:2) bahwa pengertian frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata ataupun lebih yang tidak melampui dari suatu batas fungsi yang terdapat dalam unsur klausa. 

2.Pengertian Frasa Menurut Putrayasa 
Menurut Putrayasa (Bagus, 2008:3) bahwa pengertian frasa adalah kelompok kata yang memiliki kedudukan sebagai sautu fungsi dalam kalimat yang tidak semua dari frase itu terdiri dari kelompok kata. 

3.Pengertian Frasa Menurut Tarmini
Menurut Tarmini (11:2012) bahwa pengertian frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua konstituen atau lebih yang mampu mengisi fungsi sintaksis tertentu yang terdapat dalam kalimat akan tetapi tidak melampui dari batas-batas fungsi klausa atau yang dapat dikatakan sebagai frasa itu nonpredikatif.

4. Pengertian Frasa Menurut Lyons
Menurut Lyons (dalam Soetikno, 1995:168) bahwa pengertian frasa adalah satu kelompok kata yang secara gramatikal sepadan dengan satu kata dan tidak memiliki subjek dan predikat sendiri.

5.Pengertian Frasa Menurut Richard 
Menurut Richard bahwa pengertian Frasa adalah A phrase does not contain a finite verb and does not have a subject-predicate structure.

6. Pengertian Frasa Menurut Redford
Pengertian Frasa Menurut Redford (1999:290) bahwa pengertian frasa adalah As a sequence of two or more words is not a clause (because it does not contain a subject and/ord predicate. 

7. Pengertian Frasa Menurut Trask
Pengertian Frasa Menurut Trask (1999:237) bahwa pengertian frasa adalah " A grammatical unit which is smaller than a clause. The tern phares is an ancient one, and it has long been used to denote a grammatical unit which typically (thought not invariably) consist of two or more words, but which does not contain all of the things found in a clause." 

8. Pengertian Frasa Menurut Kridalaksana 

Menurut Kridalaksana bahwa pengertian frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki sifat tidak predikatif, gabungan itu dapat rapat, dapat renggang. 

Jenis-Jenis Frasa

Frase terbagi atas beberapa macam jenis antara lain sebagai berikut.. 
1. Frase eksosentrik. Pengertian frasa eksosentris adalah kedudukan yang memiliki fungsi tertentu yang dapat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang digantikan dalam fungsi tertentu yang disebut sebagai Unsur Pusat (UP). Contohnya sejumlah mahasiswa (s) di teras (P). 

2. Frase endosentris. Pengertian frasa endosentris adalah frasa yang tidak memiliki persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa demikian tidak memiliki unsur pusat. Sehingga, frasa endosentris adalah frasa yang tidak memiliki UP. Adapun contoh frasa endosentris adalah sejumlah mahasiswa di teras. 
  • Frasa Endosentris yang Atributif. Pengertian frasa endosentris yang atributif adalah frasa yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Adapun contoh dari frasa ini adalah pekarangan luas yang didirikan bangunan yang dimiliki oleh Haji Abdulah. 
  • Frasa Endosentris yang Koordinatif. Pengertian frasa ini adalah frasa yang dihubungkan dengan kata. Salah satu contoh frasa endosentris yang koordinatif adalah pintu dan jendelanya sedang dicat. 
  • Frasa Endosentris yang Apositif. Pengertian frasa endosentris yang apositif dimana secara semantik unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif memiliki makna yang sama dengan unsur yang lainnya. Unsur demikian dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan bagi unsur keterangan merupakan aposisi. Salah satu contohnya adalah alfia, putri Pak Bambang, berhasil menjadi pelajar yang teladan. 
3. Frasa Nominal. Pengertian frasa nominal adalah frasa benda yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda antara lain kata benda. Adapun contoh frasa nominal adalah Dita menerima hadiah ulang tahun, dita menerima hadiah. Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat distribusinya memiliki kesamaan dengan kata benda hadiah. Olehnya itu, frasa hadiah ulang tahun merupakan termasuk dalam frasa benda atau frasa nominal. 

4. Frasa Verbal. Pengertian frasa verbal adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan kata kerja atau yang disebut dengan verbal. Adapun contoh-contoh frasa kerja atau verbal adalah adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru. Frasa akan menulis adalah frasa kerja karena distribusinya sama dengan kata kerja menulis dan unsur pusatnya kata kerja yaitu menulis. 

5. Frasa Adjektival. Frasa adjektival adalah frasa yang induknya terdiri dari kata adjektiva dengan modifikator berkategori apapun atau gabungan dari beberapa kata yang berkelas apapun yang pada keseluruhannya memiliki perilaku sebagai adjektiva. Adjektiva yang merupakan inti frasa yang dapat disebut dengan frasa adjektival. Bentuk dari frasa adjektival demikian berasal dari kata adjektiva yang diberi pewatas. Pewatas yang dihadirkan merupakan pemarkah, misalnya pemarkah aspektualitas dan pemarkah modalitas. 
  • Frasa Adjektival dengan pewatas disebelah kiri. Contohnya tidak bodoh sudah harus tenang, tidak berbahaya kurang manis, dan tidak pintar. 
  • Frasa Adjektival dengan pewatas disebelah kanan. Contohnya sakit lagi, bodoh sekali, dan kaya juga. 
Menurut Tarigan (2009:96) bahwa frase terdiri dua tipe strukturannya antara lain
  • Frase eksosentris 
  • Frase endosentris 
Menurut Tarmini (2012:229) bahwa frase terdiri atas beberapa jenis. Jenis frasa menurut tarmini yang dikategorikan atau diklasifikasikan menjadi enam golongan antara lain: 
  • Frasa nominal atau frasa benda 
  • Frasa verbal atau frasa kerja 
  • Frasa adjektival atau frasa sifat
  • Frasa numeral atau frasa bilangan 
  • Frasa adverbial atau frasa keterangan
  • Frasa preposisional dan frasa depan. 

Ciri-Ciri Frasa

Adapun ciri-ciri frasa adalah sebagai berikut..
  1. Frasa tidak mempunyai predikat
  2. Terdiri atas dua kata atau lebih
  3. Memiliki makna
  4. Maknanya dapat berubah sesuai dari pemakainnya
  5. Kata penyusun frasa masih mampu untuk dipertahankan dalam makna aslinya.
Pengertian Frasa, Ciri, Jenis-Jenis, Contoh & Frasa Menurut Para Ahli
Ilustrasi: Pengertian Frasa, Ciri, Jenis-Jenis, Contoh & Frasa Menurut Para Ahli

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Frasa, Jenis, Ciri & Menurut Para Ahli. Sekian dan terima kasih semoga informasi pada kali ini dapat membantu teman-teman, dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sektiar kita. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Read More

Pengertian Atletik, Sejarah, Nomor, & Atletik Menurut Para Ahli

Atletik merupakan salah satu dari cabang Olahraga yang tidak sedikit jumlah peminat dan penggembarnya. Atletik sangat kompleks diaman mempunyai ketentuan-ketentuan dan juga peraturan yang ketat dan merinci. 

Atletik juga merupakan cabang olaharaga yang mengangkat tinggi sportifitas yang mana hal itu disebabkan atletik tidak dibenarkan untuk membahayakan diri sendiri maupun juga kepada lawan. 

Tidak hanya itu, Atletik juga merupakan olahraga yang santai tapi benar dalam artian dengan melakukan latihan terus menerus namun tetap santai tapi juga serius dalam latihan. 

Pengertian Atletik

Secara etimologi, pengertian atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon, Atlun yang memiliki pengartian "pertandingan" atau "perjuangan". Sedangkan menurut Ensiklopedi Indonesia bahwa pengertian atletik sesuai apa yang dijelaskan diatas berarti "Pertandingan dan Olahraga pada atletik. Sedangkan pengertian atletik secara terminologi adalah suatu bentuk kegiatan manusia sehari-hari yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lempar, dan lombat.

Istilah atletik dalam bahasa Inggris disebut Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik.Berbagai istilah atletik diberbagai negara memiliki beberapa perbedaan, 

Olehnya itu untuk memahami pengertian atletik tidak lengkap jika hanya mengetahui sepintas saja, melainkan harus mengetahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangan sebagai salah satu cabang olahraga mulai dari zaman purbakala hingga sampai saat ini. 

Pengertian Atletik Menurut Para Ahli 

Pentingnya dan perkembangan atletik juga merupakan para ahli sampai saat ini. Menyampaikan gagasan, teori dan pendapatnya sebagai pemberian arah agar atletik tidak jauh dan tidak melenceng dari sejarah dan perkembangannya saat. Para ahli begitu berperan penting dalam perkembangan atletik hingga saat ini, sampai-sampai berbagai teori ataupun gagasan masih tetap saja digunakan sebagai bahan pembelajaran disetiap kelas. 

Olehnya itu, dalam memahami atletik atau pengertian atletik, tidak ada salahnya dan sangatlah wajar jika kita semua untuk mengacu kepada pendapat para ahli dalam pengertian atletik tersebut. Adapun pengertian atletik menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Pengertian Atletik Menurut Eddy Purnomo 
Menurut Eddy Purnomo (2011:1) bahwa pengertian atletik adalah aktivitas atau kegiatan jasmani yang terdiri atas gerakan-gerakan dasar yang harmonis dan juga dinamis, yakni jalan, lari, lempar serta lompat. Jika dilihat dari arti ataupun istilah "Atletik itu berasal dari bahasa Yunani yakni Athlon atau Athlum yang dapat diartikan sebagai Lomba atau Perlombaan/Pertandingan. 

2. Pengertian Atletik Menurut Mochammad Djumidar A. Widya 
Menurut Mochammad Djumidar A. Widya, (2004) bahwa pengertian atletik adlaah salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, juga merupakan komponen-komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta adanya pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan juga seimbang. 

3. Pengertian Atletik Menurut Sukirno 
Menurut Sukirno, (2010:22) bahwa pengertian atletik adalah olahraga yang paling tua dan merpakan induk dari semua cabang olahraga, oleh sebab itu atletik sering disebut sebagai the mother of sport'. 

4. Pengertian Atletik Menurut Eri Periatma 
Menurut Eri Periatma (2008:8) bahwa pengertian atletik adalah sebagian besar kegiatan yang dilakukan di lintasan dan lapangan, orang inggris menyebut atletik dengan sebutan track and field sport. dimana Track berarti lintasan dan field berarti lapangan'.

5. Pengertian Atletik Menurut Muhajir
Menurut Muhajir (2007:35) bahwa pengertian atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Berlari, meloncat dan melempar adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan Indonesia. 

6. Pengertian Atletik Menurut Woeryano 
Menurut Woeryanto, (1976:9) bahwa pengertian atletik adalah dasar untuk cabang olahraga seperti Sepakbola, bulutangkis, basket, hockey dan sebagainya. Cabang-cabang olahraga ini memerplukan kecepatan, daya tahan dan kuekuatan, sedangkan dalam atletik unsur itu sudah dibina secara seksama. 

7. Pengertian Atletik Menurut Ballesteros
Menurut Ballesteros (1993:1) bahwa pengertian atletik adalah aktivitas jasmani yang kompetitif dapat diadu, terdiri dari beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia misalnya berjalan, berlari, melompat dan melempar. 

Berdasarkan dari pendapat berbagai para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian atletik menurut para ahli yang dapat diuraikan bahwa pengertian atletik adalah suatu bentuk kegiatan manusia sehari-hari yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lempar, dan lombat.

Maka dari itulah, atletik merupakan dasar bagi setiap pembinaan dalam olahraga sehingga atletik terpenting untuk diajarkan dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi dibidang Olahraga. 

Sejarah Atletik

Sejauh perkembangan zaman, atletik telah berubah dari yang tidak hanya sebagai hobi melainkan telah menjadi arang dalam membangkitkan semangat untuk negara dan atletik juga kini telah menjadi profesi. 

Sejarah olahraga atletik pada awalnya dimulai dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar abad ke-6 SM. Terdapat banyak orang yang berjasa dalam mempopulerkan atletik, beberapa diantaranya adalah Iccus dan Herodicus. 

Dalam sejarah perkembangan atletik hingga sekarang ini telah jauh berubah. Akan tetapi, atletik pada dasarnya dari dulu hingga sekarang tetap saja yakni Berjalan, lari, lombat dan lembar. Olehnya itu atletik bahkan disebutkan sebagai ibu dari segala Cabang Olahraga. 

Nomor-Nomor Atletik

Nomor-nomor atletik yang selalu diperlombakan adalah 
1. Nomor Jalan dan Lari
2. Nomor lompat
3. Nomor Lempar. 

Adapun dari banyaknya jumlah kegiatan perlombaan tersebut bergantung dari sifat dan tingkat perlombaan, misalnya perlombaan yang berada di tingkat daerah ataupun nasional. Hal ini sebagaimana menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992:73) bahwa nomor lompat terdiri dari 
1. Lompat tinggi 
2. Lompat jauh
3. Lombat jangkit
4. Lombat tinggi galah

Menurut Giri Wiarto (2013:6) dalam cabang olahraga atletik, cabang-cabang yang diperlombakan adalah: 
1. Nomor Jalan Cepat
  • Wanita 3 Km, 5 Km, 10 Km, 20 Km
  • Putra 10 Km, 20 Km, 30 Km, 50 Km 
2. Nomor Lari 
  • Wanita 110 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m, 3000 m, 5000 m, 10000 m, 100 m gawang, marathon, 4x400m estafet, dan 4x100 m estafet. 
  • Putra 110 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m, 3000 m, 5000 m, 10000 m, 110 m gawang, marathon, 4x400m estafet, dan 4x100 m estafet. 
3. Nomor Lempar 
  • Wanita lempar lembing, cakram, tolak peluru dan lontar martil 
  • Putra lempar lembing, cakram, tolak peluru dan lontar martil 
4. Nomor Lombat 
  • Wanita lombat jauh dan lombat tinggi 
  • Putra lompat jauh, lombat tinggi, lombat jangkit dan lombat tinggi galah. 
5. Nomor panca lomba 
  • Wanita lari 100 m gawang, tolak peluru, lompat tinggi hari ke-1, lombat jauh dari 800 m hari ke-2. 
6. Nomor Sapta Lompa 
  • Wanita lari 100 m gawang, lompat jauh, lempar lembing, lari 200 m hari ke-1 dan lombat tinggi, tolak peluru, lari 800 m hari ke-2. 
7.Nomor Dasar Lomba
  • Putra lari 100 m, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, dan lari 400 m hari ke-1 dan lari 110 m gawang, lempat cakram, lompat tinggi galah, lempar lembing, dan lari 1500 m hari ke-2. 
Demikianlah informasi mengenai Pengertian Atletik, Sejarah, Nomor, & Menurut Para Ahli. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Atletik merupakan salah satu dari cabang Olahraga yang tidak sedikit jumlah peminat dan penggembarnya. Atletik sangat kompleks diaman mempunyai ketentuan-ketentuan dan juga peraturan yang ketat dan merinci.   Atletik juga merupakan cabang olaharaga yang mengangkat tinggi sportifitas yang mana hal itu disebabkan atletik tidak dibenarkan untuk membahayakan diri sendiri maupun juga kepada lawan.   Tidak hanya itu, Atletik juga merupakan olahraga yang santai tapi benar dalam artian dengan melakukan latihan terus menerus namun tetap santai tapi juga serius dalam latihan.
Ilustrasi: Pengertian Atletik, Sejarah, Nomor, & Atletik Menurut Para Ahli



Read More

Pengertian Bea Cukai, Fungsi, Tugas, Contoh & Menurut Para Ahli

Semakin berkembang dan majunya suatu industri dan perdagangan, terlebih lagi di era gloalisasi ekonomi dan juga yang menekankan perdagangan bebas atau perdagangan dunia menimbulkan berbagai dampak, dan tuntutan bagi masyarakat untuk memiliki tujuan dan fungsi ataupun peran yang haru dilakukan oleh pemerintah dalam memberikan suatu kepastian hukum dalam dunia usaha. 

Peningkatan tersebut perlu dilakukan demi menjaga stabilitas ekonomi di dalam negeri yang juga dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia yang dijamin berdasarkan aturan yang tepat dan cepat sehingga membantu dalam perputaran ekonomi indonesia yang cepat. 

Dalam hal ini dilakukan oleh pemerintah khususnya Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengamankan kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan lalulintas barang yang masuk dan juga keluar yang berada didaerah pabean dan pemungutan bea masuk dan juga bea cukai serta mengenai pungutan negara lainnya yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pengertian Bea Cukai

Istilah dan pengertian bea cukai tertuang pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 kepabeanan tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995. 

Pengertian Bea adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang yang dimpor dan diekspor. Sedangkan untuk pengertian Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat ataupun karakteristik yang ditetapkan dalam udang-udang. 

Tidak hanya itu, yang memberikan pengawasan dan yang mengurus mengenai bea cukai atau yang biasa disebut dengan Kepabeanan. Pengertian kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan lalalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean dan pemungutan bea masuk. 

Ciri-Ciri Cukai

Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan oleh barang-barang tertentu dengan berbagai pertimbangan yang memiliki sifat atau karakteristik. Adapun karakteristik atau ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: 
  1. Konsumsi perlu dikendalikan 
  2. Peredarannya diawasi 
  3. Penggunaannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat ataupun dalam lingkungan hidup. 
  4. Penggunannya memerlukan pembebanan pungunan negara demi terciptanya keadilan dan keseimbangan (terhadap barang yang dicirikan sebagai barang mewah atau yang memiliki nilai tinggi) dikenai cukai. 
Dalam melakukan kepabeanan, juga memiliki lokasi tertentu. Daerah pabeanan adalah wilayah RI yang terdiri dari wilayah barat, perairan dan ruang udara di atasnya serta tempat-tempat tertentu yang berada di Zona Ekonomi Ekslusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku sebuah undang-undang ini. 

Kawasan mengenai Pabean adalah kawasan yang memiliki batas-batas tertentu disetiap unit pelabuhan laut, bandar udara, ataupun tempat yang telah ditetapkan sebagai lalu lintas barang yang sepenuhnya berada dalam kawasan pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 

Selain itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah unsur yang terdiri dari pelaksana tugas pokok dan juga memiliki fungsi Departemen Keuangan yang berada dibidang kepabeanan dan juga cukai. 

Pabeanan tentunya tidak terlepas dari kegiatan ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, sedangkan untuk impor adalah kegiatan yang memasukkan barang ke dalam daerah pabean. 

Dalam hal ini yang dikenakan bea masuk adalah pengutan negara yang sesuai Undang-Undang dikenakan terhadap barang yang diimpor. Sedangka barang yang diekspor adalah bea kalur yang juga dikenakan pungutan negara sesuai Undang-Undang. 

Cukai merupakan salah satu dari jenis pajak tidak langsung yang pada dasarnya memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan pajak tidak langsung lainnya. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. 

Cukai dikenakan terhadap barang tertentu secara selektif . Tujuan pengenaan cukai adalah untuk setiap jenis barang berbeda-beda sedangkan bagi pajak umumnya dikenakan secara umum. Sedangkan tarif cukai berbeda-beda antara satu obyek dengan obyek yang lainnya, sedangkan pajak umumnya memiliki satu tarif untuk seluruh obyek cukai. 

Aspek-Aspek Kepabeanan 

Aspek yang terdapat dalam suatu organisasi memiliki suatu dasar konsep dan juga filosofir dari suatu institusi publik misalnya seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sebagaimana diungkapkan oleh Ali Purwito M, (2013:28) bahwa Aspek yang berkaitan erat dengan sumber daya manusia moral yang digabungkan dengan tujuan organisasi kepabeanan, yang memiliki sifat uniersla dan juga terkait dengan konvensional internasional, perjanjian multilateral dan juga bilateral. Hal demikian sesuai dengan jiwa perpajakan, aspek kepabeanan terdiri dari: 
  1. Aspek Keadilan. Aspek keadilan adalah kewajiban bagi kepabeanan yang hanya kepada anggota masyarakat yang melakukan suatu kegiatan kepabeanan dan juga terhadap mereka yang diperlukan sama dalam hal kondisi yang sama. 
  2. Pemberian insentif. Pemberian intensif khususnya bagi investor dan juga produsen. Insentif demikian dapat disebutkan seperti Tempat Penimbunan Berikat, Gudang Berikat yang diberdakan pembebasan dan atau keringanan dalam impor mesin dan juga bahan baku dalam rangka terlaksananya suatu rangka ekspor dan juga pemberian persetujuan impor barang sebelum adanya pelunasan bea masuk yang dilakukan (pre notification). Walaupun memiliki sifat yang bertahap dan sementara waktu, akan tetapi diharapkan dapat memberikan sebuah manfaat dan mendukung adanya pertumbuhan perekonomian nasional. 
  3. Netralitas. Netralitas yang diartikan sebagai bentuk tidak adanya diskriminasi dalam pelayanan kepabeanan dan dalam pemungutan bea masuk untuk menghindari distori yang dapat menggangu perekonomian nasional. 
  4. Kelayakan Administrasi. Kelayakan administrasi disini berarni dilaksanakan secara tertip, sederhana, transparan, dan juga terkendali. Tertip administrasi akan membuahkan suatu dampak yang bermanfaat atas pengurangan penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan dapat terjadi dan juga berisiko melalui hadirnya suatu peraturan yang jelas dan penegakan hukum. 

Pengertian Kepabenan menurut Ali Purwito M, bahwa kepabenan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk dan juga keluar dari daerah pabean dan juga mengenai pemungutan bea masuk. 

Tugas Pokok dan Fungsi Bea Cukai 

1. Tugas Pokok Bea Cukai 
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berada dibawah dan bertanggung jawab  kepada Menteri Keuangan dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Sedangkan bagi Direktoral Jenderal Bea dan Cukai memiliki tugas dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang berada di bidang pengawasan, dan juga penegakan hukum, mengenai pelayanan dan juga mengenai optimalisasi penerimaan negara yang berada di bidang kepabeanan dan cukai yang sesuai dengan keputusan peraturan perundang-undangan. 

2. Fungsi Bea Cukai 
Adapun fungsi bea cukai adalah sebagai berikut. 
  • Perumusan mengenai kebijakan yang berada dibidang penegakan hukum, pelayanan dan pengawasan optimalisasi penerimaan negara yang berada di bidang kepabeanan dan juga cukai. 
  • Pelaksanaan kebijakan yang berada di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi penerimaan negara yang berada di bidang kepabeanan dan juga cukai; 
  • Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berada di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan juga optimalisasi penerimaan negara yang berada di bidang kepabeanan dan juga cukai, 
  • Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimialisasi penerimaan suatu negara di bidang kepabeanan dan cukai;
  • Kemudian melakukan pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 
  • Serta melakukan pelaksanaan yang fungsi lainnya diberikan kepada Menteri Keuangan. 
Ilustrasi: Pengertian Bea Cukai, Fungsi, Contoh & Bea Cukai Menurut Para Ahli


Demikianlah informasi ini, semoga infomasi ini dapat menambah pengetahuan kita tentang bea cukai, dimana tentunya informasi ini sangatlah penting bagi kita semua dalam membangun sebuah usaha dan mengetahui proses negara Indonesia mendapatkan keuntungan yang ditujukan kepada peningkatan dan pengembangan ekonomi serta dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dikehidupan kita sehari-hari. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Read More

Pengertian Prestasi, Macam & Prestasi Menurut Para Ahli

Prestasi siapasih yang tidak mau. Tentu kita semua menginginkan untuk mendapatkan prestasi. Bahkan prestasi yang tidak berbentuk seperti diberikan sebuah penghargaan, disanjung atau dipuji oleh orang lain itu juga kita anggap sebagai prestasi.

Terkadang, pada saat kita mendapatkan prestasi, perasaan kita itu serasa berada dilangit dan terbang melayang tinggi sejauh jagat luar angkasa. Namun, disaat usaha atau impian yang kita idam-idamkan itu tidak semstinya atau tidak kita raih, serasa kita terhempas kejurang samudra yang paling dalam. Sungguh menyakitkan dan tidak kita duga.

Terlebih lagi, dengan usaha yang kita jalani, proses yang kita tempuh dan impian yang melangit-langit tersebut tidak terbalas sebagaimana yang kita idam-idamkan untuk mendapatkan prestasi. Tentu arti prestasi oleh sebagian kalangan ada yang menganggapnya penting dan ada yang menganggapnya biasa-biasa saja.

Namun, bagi setiap orang khususnya bagi penulis sendiri seorang yang tidak mampu dengan keterbatasan ekonomi, tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk mendapatkan prestasi. Tak jarang prestasi itulah yang menguatkan kita untuk terus meraih impian. Demi satu tujuan untuk membahagian orang tua, adalah tekad yang utama bagi kita yang memiliki keterbelakang ekonomi.

Selain itu, kita yang memiliki keterbelakang ekonomi juga terkadang mendapatkan prestasi dikarenakan juga karena faktor uang. Namun uang yang kita raih saat juara apapun itu, bukanlah yang utama, namun uang tersebut kita gunakan untuk membiayai sekolah dan biaya hidup kita.

Sehingga biasanya kita yang memiliki keterbelakang ekonomi itu bertekad setinggi mungkin dan giat belajar dalam mendapatkan prestasi. Namun anehnya bagi seorang pelajar yang memiliki ekonomi terbilang cukup atau rendah itu malah malas dan terkadang memiliki semangat belajar untuk meraih prestasi yang terbilang kurang.

Namun disamping itu, prestasi merupakan sebuah kebanggaan yang besar baik dari diri kita maupun bagi orang tua. Siapasih yang tidak bangga saat namanya diumumkan diseluruh sekolah bahwa kita mendapatkan nilai tertinggi diantara seluruh siswa. Tentu semua orang akan merasa demikian.

Tapi, apakah kita telah mengetahui bahwa semua yang kita idam-idamkan itu benar bahwa itu adalah prestasi dan benar bahwa yang kita raih itu adalah prestasi. Coba anda ingat, tidak sedikit siswa yang berprestasi itu apalagi disekolah yang dilakukan dengan cara yang tidak benar atau mencontek apalagi untuk zaman sekarang, sudah zaman sistem copy paste. 

Hal ini sudah banyak dilakukan oleh pelajar ataupun siswa. Selain itu, dengan menggunakan keluarga yang tenar dan mencari perhatian ke guru ataupun penilai yang sungguh berlebihan agar kemampuan dirinya bisa tertutupi bahwa dia tidak mampu. Maka siswa tersebut kemudian dapat berprestasi dengan cara yang tidak benar dengan usaha yang tidak sesuai.

Fakta ini bukanlah lagi menjadi rahasia bagi kita semua bahwa anak-anak yang berprestasi untuk saat ini itu dapat dikatakan hanya dapat dihitung jari dengan proses semestinya. Namun penulis sedikit menginformasikan bagi kalian , kata-kata yang mampu untuk mengubah pandangan teman-teman. Kata-kata itu berbunyi:
 "Tak usah berpikir meraih prestasi, yang terpenting adalah lakukanlah proses dan usaha yang sebesar mungkin, sekalipun tidak mendapatkan prestasi tetaplah yakin tidak ada yang sia-sia didunia ini. " 
Kata-kata ini cukup berpengaruh bagi penulis sampai sekarang. Penulis menyadari bahwa prestasi bukanlah tujuan kita yang utama, namun proses adalah tujuan kita yang semestinya dengan melakukan proses yang benar dan tepat serta cepat makan tentu saja keberkahan Tuhan Yang Maha Kuasa akan hadir.

Prestasi itulah adalah berkah Tuhan. Prestasi yang tertinggi adalah rejeki dari Tuhan. Itulah yang patut kita banggakan dan kita syukuri.

Olehnya itu, penulis menyarankan kepada teman-teman untuk terus giat belajar dan janganlah pikirkan prestasi atau hasil, namun teruslah berproses yang segiat mungkin hingga melampui kemampuan anda. Dan ingatlah cahaya dari Tuhan Yang Maha Kuasa akan selalu hadir.

Pengertian Prestasi

Secara etimologi, pengertian prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Selanjutnya dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang diartikan sebagai "hasil usaha". Dalam istilah prestasi yakni prestasi belajar (achievement) memiliki definisi berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). 

Pengertian prestasi belajar umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan sedangkan dalam hasil belajar terdiri dari aspek pembentukan watak peserta didik. Sedangkan pengertian prestasi secara terminologi adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan berbagai usaha yang sebaik-baiknya. 

Individu yang mempunyai prestasi yang rendah cenderung mempunyai sedikit memori auditori. Walaupun individu tersebut baik di sekolah, ketidakmampuan individu mengingat informasi melalui ceramah, diskusi dan membaca menyebabkan terjadinya prestasi mereka yang rendah khususnya dilingkungan yang terdapat di kelas tradision yang juga didominasi dan siswa yang kebanyakan mendengar dan membaca. 

Pengertian Prestasi Menurut Para Ahli

Pengertian prestasi yang disampaikan menurut para ahli terdiri atas macam-macam dan variasi yang didasari dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi tersebut. Hal demikian terjadi, terdapat sudut pandang yang berbeda menurut para ahli sendiri. Namun dari faktor perbedaan itulah yang mempengaruhi dan saling melengkapi pengertian prestasi menurut para ahli. 

1. Pengertian Prestasi Menurut Sumadi Suryabrata 
Menurut Sumadi Suryabrata (2006:297) bahwa pengertian prestasi didefinisikan bahwa prestasi adalah nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu. 

2. Pengertian Prestasi Menurut Zaenal Arifin 
Menurut Zaenal Arifin (2012:3) bahwa pengertian prestasi adalah hasil dari kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. 

3. Pengertian Prestasi Menurut KBBI 
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:895) bahwa pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan juga sebagainya). 

4. Pengertian Prestasi Menurut Surya 
Menurut Surya (2004, dalam Galih Ariwaseso, 2011:5) bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. 

5. Pengertian Prestasi Menurut Nana Sudjana 
Menurut Nana Sudjana (2000, dalam Muhammad Nurdin (2003:7), bahwa pengertian prestasi adalah suatu keberhasilan yang dicapai oleh seseorang siswa setelah mengikuti program pengajaran dalam kuran waktu tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 

6. Pengertian Prestasi Menurut Sukardi 
Menurut Sukardi (1992) dalam bukunya yang memberikan gagasan atau teori yang didalamnya terdapat pengertian prestasi. Adapun pengertian prestasi menurut sukardi adalah hasil dari proses belajar mengajar yang merupakan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran. 

7. Pengertian Prestasi Menurut Simanjuntak 
Menurut Simanjuntak (1990) bahwa pengertian prestasi adalah kapasitas seseorang setelah mengikuti latihan tertentu, dan hasil dari latihan tersebut dapat diketahui dengan memberikan sebuah tes akhir. 

Macam-Macam Prestasi

Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa prestasi memiliki macam-macam atau beragam jenis yang membahas mengenai prestasi. Cakupan yang luas dalam membahas prestasi olehnya itu, prestasi dibagi dalam macam-macam jenis yang membantu dalam memahami prestasi disetiap bagian atau medan yang ditempuh atau usaha yang dilakukan. Adapun macam-macam prestasi adalah sebagai berikut
  1. Prestasi Belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh atas usaha belajar. Contohnya prestasi belajar yang terdapat disekolah, menjadi juara umum setiap tahunnya. 
  2. Prestasi Kerja. Prestasi kerja adalah hasil yang didapatkan dari usaha kerja yang telah dilakukan. Contohnya naik jabatan atas kerja keras yang terjadi selama ini. 
  3. Prestasi Seni. Prestasi seni adalah hasil yang diperoleh dari usaha seni. Contohnya prestasi seorang penyanyi ataupun seniman lainnya yang berupa penghargaan. 
  4. Prestasi Olahraga. Prestasi olahraga adalah hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras yang terdapat dibidang olahraga. Contoh prestasi olahraga adalah seorang olahragawan yang mendapatkan juara 1 pada perlombaan. 
  5. Prestasi Lingkungan Hidup. Prestasi lingkungan hidup adalah prestasi yang didapatkan melalui usaha penyelamatan lingkungan hidup. Contohnya individu maupun kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha yang telah dilakukannya dengan melakukan penyelamatan lingkungan hidup yang berupa penanaman pohon kembali atau reboisasi di hutan. 
Dalam mencapai sebuah hasil usaha yang dilakukan, atau untuk mendapatkan suatu prestasi, tidaklah semudah yang dibayangkan. Terkadang seseorang atau individu untuk mencapai sebuah prestasi diperlukan usaha yang cukup besar bergantung dari kondisi yang terjadi. Kondisi yang terjadi tersebut sering atau kerap diartikan sebagai faktor-faktor yang terjadi dikehidupan sekitar pelajar atau siswa. 

Faktor-faktor demikian yang terkadang mempengaruhi setiap siswa atau pelajar dalam menentukan atau menggapai prestasi. Pengaruh itu juga dalam mendapatkan prestasi bergantung dari intensitas dari faktor-faktor tersebut.

Contohnya bagi siswa yang memiliki latar ekonomi yang rendah serta lingkungan yang kumuh, tentu saja berbeda dengan seorang pelajar atau siswa yang telah terpenuhi yang membantu proses menggapai prestasinya. 

Namun untuk mendapatkan prestasi, terkadang untuk saat ini juga terdapat seorang pelajar atau individu dengan kebercukupan dalam segi ekonomi dan lingkungan yang memadai dan terbilang tinggi tersebut, malah berbanding terbalik dengan prestasi seseorang yang memiliki ekonomi rendah. Hal ini demikian dapat dikatakan sulit ataupun mudah dalam menggapai prestasi. 

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi bagi setiap pelajar. Olehnya itu, dalam mendapatkan prestasi diperlukan bagi semua pihak untuk memahami berbagai aspek dan latarbelakang dalam mendapatkan prestasi.


Demikianlah informasi mengenai Pengertian Prestasi, Macam & Prestasi Menurut Para Ahli. Semoga teman-teman dapat memahami, dan mengerti mengenai informasi pada kali ini dan dapat menambah pengetahuan kita serta dapat bermanfaat dalam lingkungan sekitar. Sekian dan terima kasih. Terus berprestasi.

Read More

Pengertian Modal, Sumber, & Jenis-Jenis Modal

Secara etimologi, bahwa pengertian modal atau harta dalam bahasa arab disebut dengan al-amal (mufrad tunggal) atau al-amwal (jamak). Sedangkan untuk secara harfiah, al-amal atau harta adalah segala sesuatu yang engkau miliki. 

Adapun dalam istilah syar'i, harta atau modal memiliki pengertian bahwa modal adalah sebagai segala sesuatu yang dimanfaatkan dalam perkara yang legal menurut syara' (hukum islam) contohnya bisnis, konsumsi, hibah dan pinjaman. 

Sehingga pengertian moda dalam konsep ekonomi islam adalah semua harta yang bernila dlaam pandangan syar'i yang aktivitas manusia ikut berperan serta dalam usaha produksinya demi tujuan pengembangan. 

Sedangkan dalam bahasa Inggris, pengertian modal secara etimologi diartikan sebagai capital. Capital yang mengandung arti sebagai barang yang dihasilkan oleh alam atau buatan manusia yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia akan tetapi untuk membantu dalam memproduksi suatu barang lain yang dapat memenuhi kebutuhan setiap manusia baik itu secara langsung dan mampu menghasilkan suatu keuntungan. 

Pengertian Modal Menurut Para Ahli

Selain itu, terdapat pengertian atau definisi modal yang disampaikan oleh para ahli. Tentu salah satu pijakan kita adalah teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli salah satunya mengenai pengertian modal. Adapun pengertian modal tersebut menurut para ahli adalah sebagai berikut.. 

1. Pengertian Warren, Reeve dan Philip (2005:5)
Menurut Warren, Reeve dan Philip bahwa pengertian modal atau ekuitas pemegang saham adalah jumlah total dari dua sumber utama ekuitas saham, yaitu modal disetor dan laba ditahan. 

2. Pengertian Modal Menurut Mayo (2004:188) 
Menurut mayo bahwa pengertian modal adalah "A variety of debt instrument to tap the funds of investor who purchase debt securities, there are only two types of stock; preferred stock and common stock." 

3. Pengertian Modal Menurut Agustin (2006:2) 
Menurut Agustin bahwa pengertian modal adalah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. 

4. Pengertian Modal Menurut Akuntansi Indonesia 
Menurut Akuntansi Indonesia bahwa pengertian modal adalah (1) modal bagian hak milik perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan, (2) Pada dasarnya modal berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan, modal akan berkurang khususnya dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian deviden dan kerugian yang diderita, (3) penambahan modal disetor lazim dicatat berdasarkan, a. Jumlah uang yang diterima, b. besarnya kerugian yang ditimbulkan atau hutang yang dibatalkan. 

5. Pengertian Modal Menurut Brigham (2006:62)
Menurut Brigham (2006:62) bahwa pengertian modal adalah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa, atau mungkin juga dari pos-pos tersebut dengan plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga. 

6. Pengertian Modal Menurut Standar AKuntansi Keuangan 
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2007:9) bahwa pengertian modal adalah hak residual atau asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. 

7. Pengertian Modal Menurut Riyanto 
Menurut Riyano (2001:17) bahwa pengertian modal adaah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembannya berubah yang bersifat non physical oriented yaitu lebih ditekankan kepada nilai daya beli, kekuasaan memakai atau menggunakan hal yang terkandung dalam barang-barang modal. 

8. Pengertian Modal Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa pengertian modal adalah uang yang digunakan sebagai pokok (induk untuk berdagang; harta benda (uang, barang) yang dipergunakan dalam menghasilkan sesuatu yang mampu menambah kekayaan dan sebagainya. 

Sumber-Sumber Modal 

Ditinjau dari asalnya, Berdasarkan pendapat Sjahrial (2009:18) bahwa sumber modal dibedakan menjadi sumber modal internal dan sumber modal eksternal. Pengertian sumber modal internal adalah sumber modal yang berasal dari dalam perusahaan (internal financing) sedangkan pengertian sumber modal eksternal adalah sumber modal yang asal muasalnya dari luar perusahaan atau external financing). 

1. Sumber Internal 
Sumber Internal adalah modal yang dihasilkan dari dalam perusahaan. Sumber internal ini dapat berasal dari laba yang dtahan dan akumulasi penyusutan, bergantung dari besarnya laba itu sendiri yang diperleh selama periode tertentu yang bergantung dari besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu dan tergantung kepada kebijakan dividen perusahaan tersebut. Sedangkan bagi akumulasi penyusutan yang dibentuk dari penyusutan, tiap tahunnya, beragantung dari metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan tersebut. 

2. Sumber Eksternal 
Sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan atau dana yang diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang dapat ambil bagian dalam perusahaan. 

Jenis-Jenis Modal 

Adapun dari jenis-jenis modal adalah sebagai berikut..

1. Modal Sendiri 
Pengertian modal sendiri adalah modal yang didapatkan dari pemilik usaha itu sendiri. Modal yang terdiri atas tabungan, sumbangan, hibah saudara dan lain sebagainya. Kelebihan modal sendiri adalah
  • Tidak terdapat biasa misalnya biaya bunga ataupun biaya administrasi sehingga tidak mampu menjadi beban dari perusahaan. 
  • Tidak bergantung dari pihak lain artinya terdapat peroleh dana dari setoran pemilik modal 
  • Tidak memerlukan suatu persyaratan yang cukup rumit dan juga memakan waktu yang cukup relatif lama. 
  • Tidak terdapat keharusan pengendalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan juga tidak ada masalah seandainya pemilik modal ingin mengalihkan ke pihak lain. 
Kekurangan Modal sendiri adalah 
  • Jumlah terbatas artinya untuk memperleh dalam jumlah tertentu tersebut sangat bergantung dari pemilik dan juga jumlah yang cukup realtif terbatas
  • Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertenu dari calon pemilik baru (calon pemegang saham baru) sulit karena mereka dapat mempertimbangkan kinerja dan juga prospek usahanya. 
  • Kurangnya motivasi dari pemilik, artinya pemilik usaha yang dapat menggunakan modal sendiri motivasi usahanya lebih rendah ketika dibandingkan dengan memanfaatkan modal asing. 
2. Modal Pinjaman 
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang sering diperoleh dari pihak luar perusahaan yang pada umumnya diperoleh dari pinjaman. Kentungan modal pinjaan tersebut adlaah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tidak tersedia dalam jumlah yang banyak. Disamping itu, dengan menggunakan modal pinjaman yang umumnya timbul dari motivasi pihak manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh. Sumber dana dari modal asing yang dapat diperoleh dari: 
  • Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun juga dari pemerintah atau perbankan asing
  • Pinjaman dari lembaga keuangan misalnya perusahaan pegadaian, modal ventura, asuransi leasing, dana pensiun, koperasi dan juga mengenai lembaga pembiayaan lainnya. 
  • Pinjaman dari perusahaan non keuangan 
Kelebihan modal pinjaman adalah 
  • Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan yang dapat mengajukan modal dari pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan ke perusahaan layak mendapat perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak yang berusaha dalam menawarkan dananya ke perusahaan yang dinilai mempunyai prospek cerah. 
  • Motivasi usaha tinggi. Hal demikian merupakan keblaikan dari menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi dari pemilik untuk mengajukan usaha tinggi, demikian dapat disebabkan dari adanya beban bagi perusahaan untuk mengendalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga dapat menjaga image dan juga kepercayaan perusahaan yang memberi pinjaman agar tidak lagi tercemar. 
Kekurangan Modal Pinjaman 
  • Dapat dikenakan biaya misalnya bunga dan biaya administrasi. 
  • Harus dikembalikan dalam jangkah waktu yang telah disepakati.
  • Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah sosial dapat mengakibatkan adanya kerugian yang mampu berdampak pada pinjaman sehingga mampu menjadi beban moral atas utang yang belum dibayar atau akan dibayar.

Demikianlah informasi Pengertian Modal, Sumber, & Jenis-Jenis Modal. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi teman-teman. 
Read More

Search This Blog

Powered by Blogger.

Iklan Bawah Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

© Copyright ZENIUS BLOG